Advertisement

Latest News

Shalat-Shalat Sunnah

By Unknown - Rabu, 12 September 2012

http://bloggerinformative.blogspot.com/2014/01/penawaran-pemasangan-iklan.html



Selain Shalat wajib, ada juga shalat sunnah. Macamnya ada lima belas shalat. Apabila shalat-shalat sunnah tersebut dikerjakan, selain mendatangkan pahala juga akan menyempurnakan ketakwaan kita kepada Allah SWT.

1. Shalat Wudlu, adalah shalat sunnah dua rakaat yang bisa dikerjakan setiap usai wudlu.

2. Shalat Tahiyatul Masjid, adalah shalat sunnah dua rakaat yang dikerjakan ketika memasuki masjid. Abu Qutadah ra. menceritakan, suatu ketika ia masuk masjid ketika Rasulullah saw. sedang memberikan pengajian kepada orang banyak. Lalu ia langsung duduk diantara mereka. Maka Rasulullah saw bertanya; "Apa yang menghalangimu untuk shalat dua rakaat sebelum duduk?" Abu Qutadah menjawab: "Ya Rasulullah, karena aku lihat engkau sama-sama duduk bersama orang banyak. "Lalu Rasulullah saw bersabda; "Apabila masing-masing kalian masuk masjid, janganlah duduk sebelum shalat lebih dulu dua rakaat." (HR. Muslim).

3. Shalat Dhuha, adalah shalat sunnah yang dikerjakan ketika matahari baru naik antara jam 08.00 - 09.00. Jumlah rakaatnya minimal dua dan maksimal 12. Anas mengabarkan, Rasulullah saw. bersabda; "Barangsiapa shalat dhuha 12 (dua belas) rakaat, Allah akan membuatkan untuknya istana di surga." (HR. Tarmiza dan Abu Majah).

4. Shalat Rawatib, adalah shalat sunnah yang dikerjakan mengiringi shalat fardlu yang lima waktu. Ummu Habibah ra. mengaku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda; "Siapa yang mengerjakan shalat (sunnah rawatib) dua belas rakaat sehari semalam, dibuatkan Allah baginya rumah di surga. "Kata Ummu Habibah, "Semenjak aku mendengar hadits itu dari Rasulullah saw, aku tidak pernah meninggalkannya."

Shalat Rawatib itu dibagi dua;
  1. Qobliyyah, adalah shalat-shalt rawatib yang dikerjakan sebelum shalat wajib. Waktunya; 2 rakaat sebelum shubuh, 2 rakaat sebelum shalat dhuhur, 2 atau 4 rakaat sebelum shalat ashar, dan 2 rakaat sebelum shalat Isya.
  2. Ba'diyyah, adalah shalat-shalat rawatib yang dikerjakan sesudah shalat wajib. Waktunya; 2 atau 4 rakaat sesudah shalat dhuhur, 2 rakaat sesudah shalat magrib, dan 2 rakaat sesudah shalat Isya.

5. Shalat Tahajjud, adalah shalat sunnat pada waktu malam. Sebaiknya lewat tengah malam, dan setelah tidur. Minimal 2 rakaat, dan maksimal sebatas kemampuan kita. Keutamaan shalat ini, diterangkan dalam Al-Quran. "dan pada sebagian malam bershalat tahajjudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji." (QS Al Isra'; 79).

6. Shalat Istikharah, adalah shalat sunnat dua rakaat untuk meminta petunjuk yang baik, apabila kita menghadapi dua pilihan, atau ragu dalam mengambil keputusan. Sebaiknya dikerjakan pada 2/3 malam terakhir.

7. Shalat Hajat, adalah shalat sunnah untuk memohon agar hajar kita dikabulkan atau diperkenankan oleh Allah SWT. Minimal dua rakaat dan maksimal 12 rakaat dengan salam setiap dua rakaat.

8. Shalat Mutlaq, adalah shalat sunnahtanpa sebab dan tidak ditentukan waktunya, juga tidak dibatasi jumlah rakaatnya. Rasulullah saw bersabda; "Shalat itu suatu perkara yang terbaik, banyak atau sedikit." (Al Hadis)

9. Shalat Taubat, adalah shalat sunnah yang dilakukan setelah merasa berbuat dosa kepada Allah SWT, agar mendapat ampunannya.

10. Shalat Tasbih, adalah shalat sunnah yang pernah Nabi Muhammad saw ajarkan kepada Sayyidina Abbas ibn Abu Muthalib. Dianjurkan setiap malam, jika tidak bisa seminggu sekali, atau paling tidak seumur hidup sekali. Shalat ini sebanyak empat rakaat, dengan ketentuan apabila dikerjakan pada siang hari cukup sekali semalam, dan bila dikerjakan pada malam hari dijadikan 2 kali semalam.

Cara mengerjakannya;
  1. Niat, "USHOLLII SUNNATAT TASBIICHI ROK'ATAINI LILLAAHI TA'AALAA" ( Aku niat shalat sunnat tasbih dua rakaat karena Allah ).
  2. usai membaca surat membaca tasbih 15 kali
  3. saat ruku' usai membaca dua ruku' membaca tasbih 10 kali
  4. saat i'tidal, usai membaca dua i'tidal membaca tasbih 10 kali
  5. saat sujud, usai membaca dua sujud, membaca tasbih 10 kali
  6. usai doa duduk antara dua sujud, membaca tasbih 10 kali
  7. usai membaca dua sujud kedua, membaca tasbih 10 kali
  8. usai sujud kedua, sebelum bangkit berdiri duduk sebentar dan membaca tasbih 10 kali. Demikian juga setelah membaca doa tasyahud awal pada rokaat kedua, membaca tasbih sepuluh kali. Dan pada duduk tasyahud akhir, sebelum salam membaca tasbih sepuluh kali.

Jumlah keseluruhan tasbih yang dibaca pada setiap rakaatnya sebanyak 75 kali.

11. Shalat Tarawih, adalah shalat sunnah sesudah shalat Isya' pada bulan Ramadhan. Mengenai bilangan rakaatnya disebutkan dalam hadis. "Yang dikerjakan oleh Rasulullah saw. baik pada bulan Ramadhan atau lainnyatidak lebih dari sebelah rakaat, kemudian beliau shalat witir." (HR. Ibnu Hiban).
Pada masa Khalifah Umar bin Khattab, shalat tarawih dikerjakan sebanyak 20 rakaat, dan hal itu tidak dibantah oleh para shabat yang terkenal dan terkemuka. Kemudian pada masa Umar bin Abdul Aziz, bilangan rakaatnya dijadikan 36. Dengan demikian bilangan rakaatnya tidak ditetapkan secara pasti dalam syara'. Jadi tergantung pada kemampuan kita masing-masing, asal tidak kurang dari 8 rakaat sesuai yang biasa dikerjakan oleh Rasulullah saw.

12. Shalat Witir, adalah shalat sunnat mu'akad (dianjurkan) yang biasanya dirangkaikan dengan shalat tarawih. Bilangan shlat witir; 1,3,5,7 sampai 11. Abu Ayub ra. mengemukakan, Rasulullah saw bersabda; "Witir itu hak, maka siapa yang mengerjakan lima, kerjakanlah. Siapa yang mengerjakan tiga, kerjakanlah. Dan siapa yang suka mengerjakan satu, kerjakanlah." (HR Abu Daud dan Nasai). Aisyah ra. menuturkan: " Adalah Nabi saw. shalat sebelas rakaat di antara shalat isya dan terbit fajar. Beliau memberi salam setiap dua rakaat, yang penghabisan satu rakaat." (HR Bukhari dan Muslim).

13. Shalat Hari Raya, adalah shalat Idul Fitri pada 1 Syawal, dan Idul Adha pada 10 Dzulhijjah. Hukumnya sunnat mu'akad (dianjurkan). Allah SWT berfirman; "Sesungguhnya Kami telah memberi engkau ( Yaa Muhammad ) akan kebajikan yang banyak, sebab itu shalatlah engkau dan berqurbanlah karena Tuhanmu yakni pada idhul Adha." (QS. Al Kautsar; 1-2). Ibnu Umar menginformasikan: "Rasulullah saw. Abu Bakar dan umar pernah melakukan shalat pada dua hari raya sebelum berkhotbah." (HR. Jama'ah)

Waktu shalat Hari Raya adalah setelah terbit condongnya matahari. Syarat, rukun dan sunnahnyasama seperti shalat yang lain. Hanya ditambah beberapa sunnat sebagai berikut;
  1. berjamaah
  2. takbir tujuh kali pada rakaat pertama, dan lima kali pada rakaat kedua.
  3. mengangkat tangan setinggi bahu pada setiap takbir
  4. setelah takbir yang kedua samapai takbir yang terakhir membaca tasbih.
  5. membaca surat Qoof pada rakaat pertama, dan surat Al QOmar di rakkat kedua. Atau surat A'la di rakaat pertama dan surat Al Ghasiyah pada rakaat kedua.
  6. imam menyaringkan bacaannya
  7. khutbah dua kali sesudah shalat, sebagaimana khutbah pada shalat jum'at
  8. pada khutbah Idul Fitri memaparkan seputar masalah zakat fitrah, dan pada Idul Adha seputar masalah hukum-hukum qurban.
  9. makan lebih dulu sebelum shalat Idul Fitri , dan pada Idul Adha sebaliknya.

14. Shalat Khusuf, adalah shalat sunnah sewaktu terjadi gerhana bulan atau matahari. Minimal dua rakaat.
Cara mengerjakannya;
  1. shalat dua rakaat dengan 4x (empat kali) ruku'. Maksudnya setiap rakaat harus disertai dua kali ruku'. Pada rakaat pertama, setelah ruku' dan i'tidal membaca surat Al Fatihah algi kemudiaan ruku' dan i'tidal kembali setelah itu sujud sebagaimana biasa. Begitu pula pada rakaat kedua harus ruku' dua kali.
  2. disunnatkan membaca surat yang panjang, sedang membacanya pada waktu gerhana bulan harus nyaring dan pada gerhana matahari sebaliknya.

15. Shalat Istisqo', adalah shalat sunnat yang dikerjakan untuk memohon hujan kepada Allah SWT.
Syarat-syarat mengerjakan shalat Istisqo';
  1. Tiga hari sebelumnya agar para ulama memerintahkan umatnya bertobat dengan berpuasa dan meninggalkan segala macam kedzaliman serta menganjurkan beramal saleh. Sebab menumpuknya dosaitu mengakibatkan hilangnya rejeki dan murka Allah. "Apabila Kami hendak membinasakan suatu neger, maka lebih dulu Kami perbanyak orang-orang yang fasik. Karena kefasikannya itulah mereka disiksa. Lalu kami robohkan (hancurkan) negeri mereka sehancur-hancurnya." (QS. AL Isra; 16).
  2. Pada hari keempat semua penduduk, termasuk orang yang lemah dianjurkan pergi ke lapangan dengan pakaian sederhana dan tanpa wangi-wangian untuk shalat istisqo'.
  3. Usai shalat diadakan khutbah dua kali. Pada khutbah pertama hendaknya membaca istighfar sebanyak 9x (sembilan kali). Dan pada khutbah kedua membaca istghfar sebanyak 7x (tujuh kali).

Pelaksanaan khutbah Istisqo berbeda dengan khutbah lainya, yakni;
  1. Khatib disunnatkan memakai selendang
  2. Isi khutbah mengandjurkan banyak beristighfar, dan berkeyakinan bahwa Allah SWT akan mengabulkan permintaan mereka.
  3. Saat berdoa hendaknyamengangkat tangan setinggi-tingginya.
  4. Saat berdoa pada khotbah kedua, khatib hendaknya menghadap kiblat membelakangi makmumnya.
http://bloggerinformative.blogspot.com/2014/01/penawaran-pemasangan-iklan.html

Follow our blog on Twitter, become a fan on Facebook. Stay updated via RSS

0 komentar for "Shalat-Shalat Sunnah"

Leave a Reply

Advertisement