Advertisement

Latest News

Hadis dan Sunnah

By Unknown - Rabu, 12 September 2012

http://bloggerinformative.blogspot.com/2014/01/penawaran-pemasangan-iklan.html



MENURUT istilah, hadis atau yang sering disebut juga sunnah adalah perkataan, perbuatan, dan takrir (diam sebagai tanda setuju atau boleh atas perbuatan para shabat) Nabi Muhammad saw. Kedudukan hadis/sunnah dalam ajaran Islam sebagai sumber hukum kedua setelah Al Quran. Firman Allah SWT; "Apa yang diberikan oleh Rasul kepadamu, terimalah. Dan apa yang dilarang bagimu, tinggalkanlah." (Q.S Al-Hasyr; 7). "Sesungguhnya pada diri Rasulullah itu terdapat teladan yang terbaik bagi orang yang mengharapkan rahmat Allah dan (kedatangan) hari kiamat." (Q.S Al-Ahzab; 21). "Barang siapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah." (Q.S An-Nisa; 80) Dan Allah SWT akan memberikan kebahagiaan bagi orang-orang yang memelihara Hadis. Sabda Rasulullah saw. "Allah membahagiakan seseorang yang mendengarkan sabdaku, kemudian dia menyampaikannya kepada orang lain sebagaimana ia telah mendengarnya (maksudnya tidak mengurangi atau menambahi). Boleh jadi, orang yang menerima hadis itu lebih mengerti daripada orang yang memberitakannya." (H.R. Ashabus Sunan).

Fungsi hadis, sebagai sumber hukum Islam yang Kedua, adalah menguraikan segala sesuatu yang disampaikan dalam Al Quran secara global, samar, dan singkat. Dengan demikian, Al Quran dan Hadis menjadi satu kesatuan pedoman bagi umat Islam. Ditegaskan oleh Rasulullah saw. "Aku telah meninggalkan kepadamu dua perkara yang mana kamu tidak akan tersesat selama berpegang teguh pada keduanya, yakni Al Quran dan Hadis."

Bukti bahwa Hadis menguraikan segala sesuatu yang disampaikan oleh Al Quran secara global, samar, dan singkat. Misalnya;
  1. Tentang Shalat. Firman Allah SWT. "Kerjakanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah perbuatan yang keji dan mungkar." (Q.S AL-Ankabut; 45). Dalam ayat tersebut Allah SWT tidak memberikan petunjuk tentang cara melaksanakan dan jumlah bilangan rakaat shalat. Untuk itu Rasulullah saw. menerangkannya baik dengan perbuatan maupun perkataan. Sabda Rasulullah saw. "Shalatlah kamu sebagaimana kalian melihat aku shalat." (H.R. Bukhari).
  2. Tentang Zakat. Allah SWT berfirman; "Dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat, serta ru'kulah bersama orang-orang yang ru'ku (berjamaah)." (Q.S Al Baqarah; 43). Dalam ayat tersebut jelas tidak diterangkan tentang barang apa saja yang harus dikeluarkan zakatnya, dan berapa batas minimal barang yang dikenakan zakat serta kapan waktu pembayarannya. Untuk itu Rasulullah saw. menerangkannya antara lain; Apabila engkau mempunyai perak 200 dirham dan telah cukup satu tahun, maka zakatnya lima dirham. Apabila engkau mempunyai emas 20 dinar dan telah cukup satu tahun, maka wajib zakatnya 0.5 dinar." (H.R. Abu Daud). Tidaklah wajib zakat pada harta seseorang yang belum genap satu tahun dimilikinya." (H.R. Daruquthni).
  3. Tentang Haji. Allah SWT berfirman; " Allah mewajibkan haji ke Ka'bah atas semua manusia yang mampu melasanakannya." (Q.S Ali Imran; 97). Ayat ini pun tidak memerinci bagaimana cara menunaikan ibadah haji, maka Rasulullah saw. memberikan contoh. Sabda Nabi saw. ketika berhaji wada'. "Ambillah dariku tentang cara mengerjakan Haji. Mungkin aku tidak akan bertemu kamu setelah tahunku ini." (H.R. Muslim).
  4. Tentang Mencuri. Firman Allah SWT; "Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) balasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih dan Maha Bijaksana." (Q.S Al Maidah; 38). Ayat ini tidak menerangkan pengertian pencuri. Juga tidak menjelaskan berapa batas minimal barang yang dicuri sehingga harus dipotong tangannya dan tangan sebelah mana yang dipotong. Untuk itu Rasulullah saw. menerangkan, bahwa seseorang dipotong tangannya apabila ia mengambil barang milik orang lain minimal senilai 9,36 gram emas. (Al Hadis).
Ada kalanya hadis/sunnah menetapkan suatu hukum sendiri yang tidak terdapat dalam Al Quran. Di antaranya tentang larangan (mengharapkan) memadu wanita dengan bibinya dalam ikatan perkawinan. Juga tentang menghalalkan bangkai ikan laut, dan lain-lainnya.
http://bloggerinformative.blogspot.com/2014/01/penawaran-pemasangan-iklan.html

Follow our blog on Twitter, become a fan on Facebook. Stay updated via RSS

0 komentar for "Hadis dan Sunnah"

Leave a Reply

Advertisement