Waktu dan Tempat Dzikir
By Unknown - Jumat, 14 September 2012
Sesungguhnya Dzikir ini dapat dilakukan kapan saja, baik pagi, siang, sore maupun malam. Firman Allah SWT. "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya siang dan malam terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, ialah orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan penciptaan langit dan bumi." (QS. Ali Imran: 190-191)
Walaupun dzikir bisa dilakukan pada setiap waktu, namun ada waktu-waktu tertentu yang sangat utama untuk berdzikir.
- Pagi hari sebelum terbit matahari, usai shalat subuh dan pada sore hari setelah shalat ashar, sebelum matahari terbenam.
- Setelah matahari tergelincir, usai shalat dzuhur
- Setelah menunaikan shalat-shalat wajib
- Pada waktu sepertiga malam yang terakhir
Sebaiknya dzikir itu dilakukan di tempat-tempat yang bersih, suci, dan tenang seperti di masjid atau mushollah. Meski demikian, dzikir bisa dilakukan di sekolah, di kantor, di tempat wisata. Bahkan ketika menunggu bus di halte atau menunggu kereta di stasiun, menanti pesawat di bandara, dan duduk-duduk di pelabuhan kita bisa berdzikir. Demikian pula sewaktu dalam perjalanan, baik sewaktu berjalan kaki maupun sedang naik kendaraan, kita bisa berdzikir. Kecuali di tempat-tempat najis seperti di kamar mandi, dan kamar kecil kita di larang berdzikir.
Seyogyanya dzikir kita lakukan dalam keadaan bersih dan suci, baik badan (khususnya lisan), pakaian dan tempat. Akan tetapi bagi orang yang berhadas (sedang junub, haid/menstruasi dan nifas - keluar darah setelah melahirkan), menurut ijma ulama, boleh saja berdzikir dengan lisan dan hati. Namun dilarang membaca Al Quran, sebab hukumnya haram.
Apabila kita berdzikir baik itu membaca tahmid, tahlil, tasbih, takbir maupun shalawat akan lebih utama jika menghitungnya dengan ruas-ruas jemari tangan. Sebab, sabda Rasulullah saw. "Hendaklah engkau membaca tasbih, tahlil dan taqdis. Janganlah kamu melalaikannya. Jika kamu lalai, lalilah Tuhan memberi rahmat kepadamu. Dan hitung bacaanmu itu dengan anak-anak jari, karena anak-anak jari itu akan bertanggung jawab tentang perbuatannya." (HR. Ahmad dan Abu Daud). Sedangkan kalau kita menghitungnya pakai tasbih, maka memutar tasbihnya harus dengan tangan kanan. Ibnu Umar ra. mengungkapkan: "Saya melihat Rasulullah menyimpulkan tasbihnya dengan tangan kanan."
Apabila dzikir yang kita lakukan benar-benar diniatkan karena ingin memperoleh ridha Allah SWT, maka akan membawa beberapa faedah bagi kita antara lain:
- Hubungan dengan Allah SWT semakin dekat. Dengan demikian doa dan segala sesuatu yang kita hajatkan, kemungkinan besar akan segera dikabulkan oleh-Nya
- Memperkookoh keimanan kita kepada Allah SWT
- Meredam gejolak hawa nafsu
- Menghindarkan diri dari gangguan setan
- Menjauhkan diri dari segala bentuk kemaksiatan
- Dijauhkan dari segala musibah
Follow our blog on Twitter, become a fan on Facebook. Stay updated via RSS
0 komentar for "Waktu dan Tempat Dzikir"