Mazab Syafi'ie

Pencetusnya ialah Muhammad bin Idris. Ia lahir di Ghuazah, sebuh kampung di Asqalan yang terletak di bagian tengah palestina. Garis keturunannya baik dari bapak maupun ibu bertemu dengan keluarga yang menurunkan Nabi Muhammad saw. Dari pihak Bapak, bin Abbas, bin Ustman, bin Syafi'i, bin Saib, bin Abu Yazid, bin Hasyim, bin Abdul Muthalib, bin Abdu Manaf (kakek Nabi Muhammad saw. ke 3). Dari pihak ibu, binti Fatimah, binti Abdullah, bin Al Hasan, bin Husain, bin ALi bin Abi Thalib.

Nama Syafi'i ia sandang karena dinisbahkan (dibangsakan) dengan nama datuknya yang ketiga , yakni Syafi'i bin Saib. Maka setelah ia menjadi ulama besar, hasil ijtihadnya dikenal dengan sebutan "Mazab Imam Syafi'i".

Imam Syafi'i memiliki kecerdasan yang luar biasa. Ketika berusia 10 tahun, ia sudah hafal dan memahami isi kitab Al Muwaththa' Karya Imam Maliki. Pantaslah jika Imam Sufyanbin Uyainah guru besar ilmu hadis, sangat mengaguminya. Kemudian pada usia 13 tahun, ia mampu menyenandungkan ayat-ayat Al Quran dengan baik dan merdu. Sehingga para ulama pada masa itu, jika ingin khusyu mendengarkan pembacaan Al Quran sampai menitikan air mata, berkumpul pada suatu tempat dan mengundang Syafi'i kecil. Dan sewaktu usia 15 tahun, Syafi'i sudah diangkat menjadi guru besar dan mufti di masjid Al-Haram.

Kitab-kitab karya Imam Syafi'i adalah:

1. Ar-Risalah, kitab yang mengupas ilmu ushul fiqh. Inilah kitab ushul fiqh yang pertama. Berarti Imam Syafi'i adalah ulama pertama yang menulis kitab ushul fiqh.
2. Al Umm, merupaka kitab besar ilmu fiqh
3. Ikhtifatul Hadis, berisikan penjelasan tentang perselisihan hadis-hadis Nabi saw.
4. Al Musnad, berisi sandaran (sanad) Imam Syafi'i dalam meriwayatkan hadist-hadist Nabis saw.

Imam Syafi'i wafat pada hari Kamis malam Jum'at, tanggal 29 Rajab 204 Hijriyah/820 Masehi). Beliau dimakamkan di kuburan Bani Zahrah, yang terkenal sebagai pekuburan keturunan "Abdul Hakam".