Advertisement

Latest News

Jual Beli

By Unknown - Rabu, 19 September 2012

http://bloggerinformative.blogspot.com/2014/01/penawaran-pemasangan-iklan.html



Pengertian jual-beli menurut syari`at agama yaitu kesepakatan tukar-menukar benda untuk memiliki benda tersebut selamanya. Melakukan jual beli dibenarkan dalam Al-Qur`an. "Allah telah menghalalkan jual beli, dan mengharamkan riba". (QS. 2/Al-Baqoroh: 275).

Apabila jual beli itu menyangkut suatu barang yang sangat besar nilainya, dan agar tidak terjadi kecurangan di belakang hari, Al- Qur`an menyarankan agar ada saksi. "Dan ambiilah saksi apabila kamu berjual beli, dan janganlah penulis dipersulit, begitu pula saksi." (QS.2` Al-Baqoroh: 282).

Syarat-syarat yang telah ditetapkan dalam Islam tentang jual-beli adalah sebagai berikut:
1. Penjual dan pembelinya haruslah:
  • baligh, berarti anak kecil tidak sah jual-belinya.
  • berakal sehat, berarti orang bodoh atau gila tidak sah jual- belinya
  • atas kehendak sendiri, jika terdapat unsur paksaan maka tidak sah jual-belinya.
2. Uang dan bendanya haruslah:
  • halal dan suci menurut agama. Maka tidak dapat dibenarkan menjual barang haram semacam minuman keras. Muhammad Rosulullah saw. bersabda, "Sesungguhnya AM dan Rosul-Nya telah mengharamkan menjual arak dan bangkai. Begitu juga babi dan berhala. " Para sahabat bertanya, "Bagaimm dengan lemak bangkai ya Rosulullah ? Sebab lemak bangkai berguna buat cat perahu, minyak kulit, dan minyak lampu." Beliau menjawab, "Tidak boleh, semua itu haram. Celakalah orang Yahudi tatkala Allah mengharamkan bangkai. Mereka menghancurkan bangkai itu sampai menjadi minyak, kemudian mereka jual minyaknya, lalu mereka makan uangnya." (H.R. Bukhori dan Muslim dari Jabir ra.).
  • bermanfaat. Dengan demikian kita dilarang memperjual- belikan barang yang tidak bermanfaat, sebab orang yang membeli barang-barang yang tidak bermanfaat sama dengan menyia-nyiakan harta atau pemboros. "Sesungguhnya orang- orang yang pemboros itu adalah saudara setan, dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya." (QS. 17/Al-Isro`: 27).
  • keadaan barang dapat diserahterimakan. Tidak sah menjual barang yang tidak dapat diserahterimakan. Suatu misal menjual ikan dalam laut atau barang yang sedang dijadikan jaminan, sebab semua itu mengandung tipu daya. Diterangkan dalam hadis, "Telah melarang Nabi saw. akan jual- beli barang yang mengandung tipu daya." (HR. Muslim).
  • keadaan barang diketahui oleh penjual dan pembeli.
  • milik sendiri. Muhammad Rosulullah saw bersabda, "Tak sah jual-beli melainkan atas barang yang dimiliki." (HR. Abu Dawud dan Tirmizi).
Dengan kata lain sah-sah saja kita menjualkan barang orang lain, asalkan mendapat kuasa penuh untuk menjualkan dari pemilik barang yang bersangkutan

3. Ijab Qobul
Seperti pernyataan penjual, "Saya jual barang ini dengan harga sekian." Pembeli menjawab, "Baiklah saya beli." Dengan demikian jual-beli itu berlangsung suka sama suka. Muhammad Rosulullah saw. bersabda, "Sesungguhnya jual-beli itu hanya sah jika suka sama suka." (HR. Ibnu Hibban).


http://bloggerinformative.blogspot.com/2014/01/penawaran-pemasangan-iklan.html

Follow our blog on Twitter, become a fan on Facebook. Stay updated via RSS

0 komentar for "Jual Beli"

Leave a Reply

Advertisement